Dewan Arsitek Indonesia membantu pemerintah pusat dalam kegiatan pembinaan profesi arsitek di tanah air
Telusuri
PENGAJUAN STRAPenerbitan baru , konversi, reaktivasi & perpanjangan Surat Tanda Registrasi Arsitek |
CEK STRACheck status dan informasi pemegang STRA |
ELIGIBILITAS KONVERSI & REAKTIVASICheck apakah SKA anda bisa di konversi atau aktivasi |
UJIAN KOMPETESIUjian kompetensi untuk pengajuan Surat Tanda Registrasi Arsitek |
DIREKTORI MEMBERCari arsitek yang sudah memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek |
LAPOR KASUSLaporkan kepada kami jika anda mengetahui pelanggaran oleh arsitek |
SK DAI NO 005 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN DAI NOMOR 01.002/DAI/VII/2021 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA REGISTRASI ARSITEK (STRA) DI MASA TRANSISI.
Panduan umum Layanan STRA DAI(1 September 2021)
Panduan pengisian form pendaftaran STRA jalur Konversi/Reaktivasi
- Pemohon (22 November 2021)
Panduan umum Layanan STRA DAI(1 September 2021)
SE DAI TENTANG PENCABUTAN PKB MINIMUM
Keputusan PN IAI tentang pemenuhan PKB Wajib
18 agustus 2021
JAKARTA – Pada masa transisi hingga akhir 2021 ini, Dewan Arsitek Indonesia (DAI) menyelenggarakan program konversi dan reaktivasi dari Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA) terdahulu menjadi Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA). DAI melaksanakan pelayanan STRA berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 6/ 2017 tentang Arsitek, sebagaimana telah disempurnakan pada Undang-Undang No. 11/ 2020 tentang Cipta Kerja dan PP […]
10 agustus 2021
Setelah melakukan Soft Launching aplikasi permohonan STRA pada 12 Agustus 2021 yang lalu, STRA kali pertama diterbitkan Dewan Arsitek Indonesia (DAI) pada 15 Agustus 2021.
10 agustus 2021
Sama halnya dengan profesi lain, profesi Arsitek juga memiliki Undang-Undang yang mengatur sekaligus memberi perlindungan dan kepastian hukum
Pembangunan manusia seutuhnya masih menjadi salah satu satu program prioritas Presiden Joko Widodo dan Wapres K.H. Ma’ruf Amin untuk lima tahun ke depan. Profesi Arsitek merupakan keahlian pada bidang konstruksi mampu memberikan manfaat dalam pembangunan infrastruktur, perumahan, permukiman, bangunan Gedung, lingkungan terbangun, pelestarian sumber daya alam serta perlindungan terhadap budaya nasional guna meningkatkan harkat serta martabat kehidupan manusia agar menjadi lebih berkualitas.
Profesi Arsitek di Indonesia selama ini telah mewarnai berbagai pembangunan fisik di Indonesia. Secara keilmuan, bidang Arsitek juga selalu mengalami perkembangan mengikuti jamannya.
Selanjutnya, dalam rangka mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur yang andal, berkelanjutan dan memiliki nilai estetika, diperlukan peningkatan profesionalisme arsitek. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk meningkatkan investasi dan ekonomi nasional melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang menuntut profesionalisme penyedia jasa, termasuk profesi arsitek.
Sebagaimana tercatat dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2017 Tentang Arsitek, Dewan Arsitek Indonesia adalah badan yang bersifat mandiri dan independen di dalam Organisasi Profesi, dalam hal ini Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), untuk membantu Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan profesi arsitek.
Dewan Arsitek Indonesia mempunyai kedudukan sebagai Board of Architects yang sangat penting dan strategis pada sistem kelembagaan Arsitek di semua negara. Pembentukan Dewan Arsitek Indonesia dan pengukuhannya merupakan realisasi UU Arsitek yang juga kemudian diperkuat dengan UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
Visi DAI adalah agar professional dapat menjalankan kegiatan organisasi dengan kepemimpinan yang aspiratif guna menjadikan organisasi terdepan dalam praktek arsitek yang beretika dan tanggung jawab demi terwujudnya Arsitek yang profesional, Inovatif, berdaya saing dan peduli.
Misi DAI adalah terus memelihara integritas, komitmen, dan kompetensi anggota dalam pengembangan organisasi melalui program yang bermanfaat bagi anggota, dan masyarakat serta restrukturisasi tata kelola organisasi melalui prinsip perencanaan, akuntabilitas dan transparan dan optimalisasi potensi anggota dalam rangka regenerasi dan kaderisasi organisasi dengan memprioritaskan program kerja organisasi yang menjadi tugas pokok organisasi kepada anggota.
Adapun Panel Ahli Seleksi Dewan Arsitek yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan seleksi para anggota Dewan Arsitek Indonesia adalah:
Berdasarkan hasil seleksi calon anggota Dewan Arsitek Indonesia oleh Panel Ahli Seleksi, telah terpilih 9 anggota DAI yang merupakan perwakilan dari unsur anggota organisasi profesi, pengguna jasa arsitek serta perguruan tinggi, yaitu:
Aswin Indraprastha adalah Arsitek kelahiran Singaraja, 25 April 1975 yang masih aktif sebagai Staf pengajar program studi Arsitektur. Aswin pernah menjadi Ketua Program Studi Sarjana Arsitektur, Institut Teknologi Bandung (2016-2020) dan saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB (2020 – 2025). Aswin menempuh Pendidikan formal S1 Teknik Arsitektur dan S2 Magister Arsitektur di Institut Teknologi Bandung (1998-2003). Kemudian, pria yang sering menjadi pembicara di bidang arsitektur ini mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Shibaura Institute of Technology (2008 – 2011). Sejak tahun 2018 hingga 2021, Aswin diberi kepercayaan sebagai Wakil Ketua II IAI Jawa Barat dan Wakil Ketua APTARI.
Bambang Eryudhawan adalah Arsitek alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1988 dengan minat pada bidang urban design, pelestarian cagar budaya, dan sejarah ini, merupakan salah satu pendiri kelompok Arsitek Muda Indonesia (1989) dan Pusat Dokumentasi Arsitektur (2002). Ia juga pernah menjadi Ketua IAI Jakarta untuk 2 periode (2000 – 2003 dan 2003 – 2006), kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua II IAI Nasional (2008 – 2011) dan Sekretaris Majelis Kehormatan IAI Nasional (2015 – 2018). Tahun 2012 ia dipercaya untuk memimpin Kelompok Kerja Penyusunan RUU Arsitek sampai terbitnya UU RI Nomor 6/2017 tentang Arsitek. Bambang yang sudah aktif di Tim Sidang Pemugaran Jakarta sejak 2001 hingga 2020, anggota Tim Penasehat Arsitektur Kota (TPAK) Jakarta 2004 – 2014 serta menjadi Tim Ahli Cagar Budaya Nasional sejak 2013 hingga 2023 nanti.
Didi Haryadi adalah Arsitek Senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1985. Sejak lulus S1, pria kelahiran 18 Juli 1957 telah menjalani praktik arsitek di hampir semua posisi/peran profesi kearsitekan. Mulai sebagai Arsitek Yunior di perusahaan kontraktor, kemudian sebagai In House Architect pada sebuah perusahaan minyak internasional, lalu sebagai arsitek pada sebuah developer property, dan sebagai arsitek di sebuah biro arsitek besar di Indonesia. Karir arsitek Didi terus berlanjut dengan mendirikan sebuah studio/biro arsitek. Terakhir ini, Didi menjadi tenaga freelance sebagai penasihat/tim ahli untuk beberapa perusahaan swasta dan kementerian.
Gunawan Tjahjono adalah Arsitek Senior dengan berbagai gelar akademik berhasil diraih oleh pria kelahiran 11 Desember 1945, seperti Master of Architecture, University of California at Los Angeles, Insinyur in Architecture, University of Indonesia, serta Ph.D. in Architecture, University of California at Berkeley, Major: Social and Cultural Factors in Architecture merupakan sebagian kecil gelar yang berhasil Gunawan raih. Gunawan juga pernah mengenyam pendidikan untuk second professional degree di UCLA dengan mengambil jurusan Urban Design. Kemudian Gunawan berhasil menyelesaikan tesis Magister UCLA dan langsung dipanggil pulang oleh Dekan Fakultas Teknik UI untuk membantu pembangunan Kampus Universitas Indonesia di Depok.
Karnaya adalah Arsitek alumni Sarjana Teknik Jurusan Arsitektur ITB, tahun 1971 dan Master of Architecture in Urban Design, Harvard University, Cambridge – USA, 1985. Selain sebagai arsitek senior, secara profesional Karnaya merancang antara lain pada tahun 1988-1999 adalah Master Plan Komplek Bank Indonesia Thamrin dan Gedung Twin Tower BI, tahun 2003 merancang Pasar Tanah Abang Blok A dan mendapatkan nominasi untuk Agha Kan Award, tahun 2016 merancang Auditorium Universitas Jember. Karnaya juga sering menjadi juri dalam beberapa sayembara di bidang arsitek, seperti pada tahun 2009 sebagai juri sayembara gedung Perpustakaan Nasional di Jl Merdeka Selatan Jakarta dan tahun 2015 menjadi juri sayembara gedung ASEAN, Kebayoran Baru, Jakarta.
Lana Winayanti adalah alumni jurusan Arsitektur ITB tahun 1984. Tahun 1992 memperoleh beasiswa Fulbright untuk melanjutkan pendidikan S2 di Dept of Urban Studies and Planning, Massachusetts Institute Technology, kemudian beasiswa AusAID untuk program S3 di School of Architecture, Buillding and Planning, University of Melbourne, Australia. Sejak tahun 1986 bekerja di Departemen Pekerjaan Umum, kemudian Kementerian Perumahan Rakyat (2005) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2015). Pengalaman kerja umumnya terkait bidang perumahan rakyat dan sepanjang karir banyak berurusan dengan UN-Habitat, termasuk sebagai Delegasi RI untuk Habitat III. Jabatan terakhir sebagai Dirjen Pembiayaan Perumahan. Kegiatan setelah pensiun masih seputar perumahan antara lain pemanfaatan informasi teknologi untuk pelayanan pembiayaan perumahan yang lebih baik dan membangun _big data_ perumahan.
Sonny Sutanto, adalah seorang Arsitek Senior yang telah banyak menangani berbagai proyek yang kebanyakan hotel hampir di seluruh Indonesia sebagai Kepala Arsitek. Pria kelahiran 13 Juni 1963 ini menamatkan pendidikan S1 jurusan Arsitektur di Universitas Indonesia tahun 1986 dan S2 Master of Architecture di University of California Los Angeles untuk bidang History – Theory, Analysis, Criticism, and Future Studies. Saat ini Sonny masih aktif mengajar sebagai dosen luar biasa di Prodi Arsitektur FTUI, menjadi anggota Board of Academic Reviewer di Prodi Arsitektur dan UGM. Beberapa penghargaan di bidang arsitektur juga sudah diraihnya, seperti IAI Award, Arcasia Awards (Gold Medalist), International Interior (Design Awards), dan Green Building Awards.
Stevanus J Manahampi adalah Arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung. Dalam bidang Organisasian Profesi, Stevanus pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta (2012 – 2015 dan 2016-2018). Arsitek muda kelahiran 11 April 1976 ini selalu melihat dan menempatkan dirinya sebagai problem solver sekaligus visioner. Ia memilih fokus keahlian pada desain bangunan komersial high-rise dan mixed-use, ini terlihat dari karya dan keterlibatannya antara lain seperti di proyek Gandaria City Mall (Arkipuri), Bella Terra Mixed Use (Urbane) hingga Kantor Kedutaan Besar Inggris (HOK London-Urbane) di Jakarta. Selain berkarya di bidang Arsitektur, ia juga memamerkan karya fotografi, yaitu ‘Aku Melihat Dunia’ (I see the world, 2012) dan ‘Hilang Ditemukan’ (Lost Found, 2013). Selain menjadi Prinsipal di Waga, biro Arsitektur miliknya sendiri, ia juga dipercaya sebagai Direktur Proyek untuk Paviliun Indonesia pertama untuk arsitektur Biennale pada tahun 2014 dan tahun berikutnya 2018. Berbekal pengalaman profesional dan kepeduliannya terhadap kualitas ruang hidup manusia, membuat Steve banyak terlibat dalam berbagai usaha untuk perbaikan dan penyelesaian masalah perkotaan juga pengembangan Industri Ekonomi Kreatif.
Yuswadi Saliya adalah Arsitek Senior yang menamatkan pendidikan S1 arsitekturnya di Institut Teknologi Bandung, S2 Master in Architecture di East-West Center, State University at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA, dan mengambil gelar Doktor Ilmu Teknik jurusan Arsitektur di Institut Teknologi Bandung. Yuswadi Saliya yang kelahiran 15 Juni 1938 merupakan sosok arsitek yang sederhana dan senang dengan bentuk geometri, senang dengan bidang kelautan (maritim), dan predikat sejarawan arsitektur yang terlanjur melekat dalam dirinya.
Terlebih dahulu anda harus membuat akun melalui Layanan STRA > Signup. Pastikan alamat email yang anda gunakan adalah alamat email yang benar dan bisa anda akses. Jika anda berhasil membuat akun, maka anda akan menerima email verifikasi dan ikuti arahan sesuai email tersebut.